“Menulislah seindah-indahnya, seperti indahnya lisanmu,
Berbicaralah seindah-indahnya, seperti indahnya tulisanmu.
Menulislah seindah kata yang kamu punya,
Sehingga orang mengetahui, dan tertarik pada tulisan itu...”
Saturday, January 25, 2014
Koran Sidom Edisi 5
Dua puluh enam Desember adalah
hari yang sangat bersejarah bagi masyarakat Aceh. Gempa dan
gelombang tsunami yang melanda beberapa tahun silam menghabisi
jutaan
manusia. Sembilan tahun sudah tsunami
berlalu, mengingatkan kita kembali akan kesedihan rakyat
Aceh. Orang tua, saudara, sahabat, tetangga, dan orang di sekelilingnya, hilang
dihempas oleh sang ombak. Bahkan sampai sekarang belum ditemukan di mana jasad
saudara mereka berada.
Pagi itu, semua mata tak hentinya-hentinya mengeluarkan air matanya. Mereka semua takut, berlarian bahkan
sampai
ada yang berpisah dengan anak, suami, istri, bahkan saudara-saudara mereka. Sampai-sampai keluarga di kampung
yang jauh dari ibu kota pun cemas karena teringat sang anak yang sedang menuntut ilmu di
sana. Headline
Koran Sidom Edisi 4
Dentuman suara tepukan tangan-tangan mahir 14 orang pria malam itu seolah memecahkan kesunyian malam. sekelompok laki-laki yang duduk sejajar itu mengenakan ikat kepala dan berbaju khas gayo lues.
Ya, dengan acara yang bertajuk “kolaborasi Saman jazz” yang diselenggarakan oleh Himpunan Pelajar Mahasiswa Gayo Lues (HIPEMAGAS) ini sukses menarik ratusan penonton untuk hadir di malam tersebut, Sabtu (07/12/2013)
Ya, dengan acara yang bertajuk “kolaborasi Saman jazz” yang diselenggarakan oleh Himpunan Pelajar Mahasiswa Gayo Lues (HIPEMAGAS) ini sukses menarik ratusan penonton untuk hadir di malam tersebut, Sabtu (07/12/2013)
Subscribe to:
Posts (Atom)